Sabtu, 14 Februari 2009

Dialog Muslimah Kendari: Telaah Kritis Budaya Valentine Days

HTI-Press. Muslimah Hizbut Tahrir Kota Kendari menggelar Dialog Muslimah “Selamatkan Generasi Dari Bahaya Liberalisme“, Minggu (8/2) di Gedung Islamic Centre Kendari. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 100 Peserta dari berbagai sekolah di Kota Kendari. Kegiatan ini diawali pemutaran film fakta gaya hidup bebas remaja.

Pemerhati Remaja dan Aktivis MHTI Kota Kendari Nida Afifah, SE mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena Valentine Days yang marak di kalangan remaja muslim. Remaja muslim merayakan Valentine Day dengan memberikan coklat pada kekasih, tukar kado sebagai tanda sayang, bahkan tukar–tukaran pasangan untuk semalam, kemudian melakukan free sex. Akibatnya, merebak penyakit – penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS, PMS dan sebagainya di kalangan remaja.

“V’Day simbol kebebasan perilaku. Dengan Valetine Day terjadi penghancuran sistematis generasi muda secara tidak langsung.”

Menurut The Word Book Encyclopdia ’98, V’Days merupakan perayaan lupercelia (dewa masa Romawi Kuno). Pada tahun 496 M Katolik masuk Roma dan Valentine Day menjadi tradisi upacara suci geraja Katolik. Sedangkan menurut The Caholic Encyclopedia vol.XV, Valentine Day merupakan perayaan upacara kematian St.Valentin. Perayaan Valentine Day yang keblablasan ini dapat menyebabkan lost generation.

Guru salah satu SMU yang sekaligus anggota DPD MHTI Sultra itu, Istiqomah, S.Kom, memaparkan tiga poin penyebab kenapa remaja latah ikut–ikutan merayakan V’Day. Pertama, ketiadaan visi hidup dan lemahnya pemahaman remaja mengenai Valentine Day. Kedua, kontrol masyarakat lemah terhadap permasalahan remaja. Ketiga, ketiadaan negara yang mampu menciptakan suasana kondusif, agar remaja tidak melakukan hal–hal terlarang.

“Setiap muslim wajib berkaca terhadap hukum syara’ dalam menyelesaikan permasalahan saat ini,” kata Ustazah Istiqomah.

Tiga poin penting yang harus dilakukan. Pertama, individu harus menyadari hakekat penciptaannya di dunia ini untuk beribadah kepada Allah. Dengan mengkaji Islam, maka seorang remaja akan memahami aturan – aturan apa saja yang diperintahkan Allah dan mengamalkan dalam hidup. Kedua, kontrol masyarakat yang kuat seperti kewajiban berdakwah atau mengingatkan individu–individu menyimpang dari aturan-aturan Islam. Ketiga, negara harus menerapkan aturan Islam secara kaffah atau menyeluruh, sehingga membentuk suasana kondusif individu – individu, supaya tetap menjalankan aturan – aturan Islam kaffah dalam kehidupan keseharian.

Peserta sangat antusias mengikuti acara. Dalam sesi dinamika kelompok semua peserta sepakat memberikan respon atau tanggapan bahwa V’Days tidak ada dalam islam dan remaja muslim tidak boleh ikut – ikutan merayakannya. Allahu Akbar!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar