Revolusi negeri Syam terus berlangsung, warga Syam di berbagai daerah
tak takut lagi untuk menyuarakan perlawanan mereka terhadap rezim
despotik dan menuntut penegakkan hukum Allah di negeri yang diberkahi
tersebut. Barat tentu saja tidak akan membiarkan Islam menguasai.
Berbagai rencana dirancang Barat agar pengganti budak mereka selepas
Bashar al-Assad dipastikan berada di bawah kendali mereka.
Beberapa media mengungkap tentang keberadaan mata-mata Inggris di
Suriah saat pemerintah Inggris mengambil rencana rahasia untuk zona
larangan terbang NATO atas negeri itu.
Sebagaimana dikutip Press
TV menyebutkan bahwa seorang pejabat keamanan Inggris telah
mengungkapkan bahwa Kementrian Pertahanan Inggris telah menyusun rencana
rahasia untuk mengamankan zona larangan terbang yang disponsori NATO
atas Suriah sebagaimana agen-agen intelijen dari M16 dan CIA sedang
memeriksa situasi di lapangan dalam negeri, Daily Star melaporkan.
"M16 dan CIA berada di Suriah untuk menyusup," ungkap surat kabar.
Pengungkapan
itu muncul ketika media Barat telah meluncurkan kampanye mengkritik
kehadiran pengamat Liga Arab di Suriah menyerukan mereka untuk kembali
sehingga pemerintah akan mampu menyusun rencana intervensi militer
didasarkan pada bukti yang direkayasa.
Namun, analisis
independent secara serius telah mempertanyakan publikasi media-media
Barat atas manfaat kehadiran tim pemantau Liga Arab di Suriah, karena
mereka menyatakan Barat telah menggunakan Liga Arab sebagai LSM.
"[Liga
Arab] telah menjadi sebuah organisasi paling menyedihkan di Dunia Arab
untuk waktu yang sangat lama, tidak melakukan apa-apa di Palestina,
tidak melakukan apa-apa untuk mencegah perang atas Irak. Dan, sekarang
tengah digunakan sebagai sebuah organisasi LSM oleh Barat," kata Tariq
Ali, editor New Left Review yang berbasis di London.
Selain itu,
Ali memperingatkan terhadap intervensi Barat di Suriah mengatakan,
"kita perlu penyelesaian yang dinegoisasikan di Suriah".
"Kami
tidak ingin intervensi Barat di Libya yang dengan melewati setiap ahri
informasi keluar dari Libya menunjukkan bencana," kata Ali dalam sebuah
wawancara dengan saluran berita berbahasa Inggris Russia Today.
Daily
Star juga melaporkan bahwa intervensi Barat di Suriah "adalah semua
akan seperti Libya tapi akan lebih besar dan berdarah".
Selanjutnya,
surat kabar Inggris mengungkapkan bahwa "prioritas tertinggi"
pemerintah Inggris sementara menyusun rencana rahasia akan keamanan
Israel yang mengatakan "Suriah mendukung Hizbullah, Itu mengancam
Israel".
Dengan menunjukkan bahwa intervensi Barat di Suriah
telah dimulai, Ali mengatakan: "Saya tidak tahu mengapa mereka
[negara-negara asing] tampaknya enggan untuk [mengakui oposisi ekstrimis
bersenjata yang beroperasi di Suriah] karena sebagian besar
bangsa-bangsa tampak enggan memperhatikan bahwa orang-orang sedang
memasok persenjataan".
Gejolak negeri Suriah terus berlangsung.
Rakyat di wilayah negeri Syam itu pun tidak pernah berhenti untuk
melawan rezim despotik yang selama dalam kekuasaaanya telah didukung
Barat. Ribuan orang telah syahid dibantai rezim berkuasa. Sementara
Barat, beserta agen-agennya, Liga Arab, benar-benar tengah mempersiapkan
pengganti budak mereka di Suriah.
Sekalipun demikian, rakyat
Suriah tidak akan tertipu Barat. Mereka secara damai terus menerus
menyuarakan hengkangnya sistem rezim despotik Bashar al-Assad. Kaum
Muslim di negeri yang telah dikabarkan oleh Rasulullah Saw sebagai
negeri yang diberkahi itu pun mendesak penegakkan hukum syariah bagi
Syam sekalipun eksekusi kejam rezim terjadi. Panji-panji Khilafah pun
terus berkibar di tengah-tengah para demonstran.
Beberapa waktu lalu, puluhan ribu rakyat di Homs, di daerah yang
mengalir darah para syuhada akibat kekejian rezim, berikrar menyatakan
bahwa kemenangan itu datang bukan dari Liga Arab, tim pemantau, Amerika,
Obama, Sarkozy atau Erdogan. Mereka menyatakan bahwa kemenangan itu
datang dari Allah yang Mahaagung.
Semua kejadian ini mengingatkan kita kepada Rasulullah Saw tercinta yang telah bersabda:
"Saat ini akan tiba masa berperang, akan senantiasa ada
segolongan dari umatku yang menampakkan (kebenaran) di hadapan manusia,
Allah mengangkat hati-hati suatu kaum, mereka akan memeranginya dan
Allah Azza wa Jalla menganugerahkan kepada mereka (kemenangan), dan
mereka tetap dalam keadaan demikian, ketahuilah bahwa pusat negeri kaum
mukminin itu berada di Syam, dan ikatan tali itu tertambat di punuk
kebaikan hingga datangnya hari kiamat." (HR Ahmad : IV/104;
an-Nasa`i : VI/214-215; Ibnu Hibban : 1617-Mawarid; al-Bazzar dalam
Kasyful Astaar : 1419; dari jalan al-Walid bin Abdurrahman al-Jarsyi
dari Jabir bin Nufair.) [m/prstv/syabab.com]
Rabu, 04 Januari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)